Travelio, website booking hotel baru dengan sistem tawar menawar

Apa itu Travelio
travelio
Website booking hotel di Indonesia kian menjamur. Karena menyediakan layanan yang hampir serupa, para pemain di ranah ini harus mempunyai strategi tersendiri untuk bisa bersaing dengan para pemain lainnya. Ada yang memberikan jaminan harga, bahkan ada juga yang berfokus menyasar hotel bintang 2 dan 3 saja. Dan kini, ada satu lagi pemain baru di ranah booking hotel online Indonesia yang mencoba peruntungannya dengan menerapkan sistem tawar menawar.
Startup baru yang bernama Travelio ini memungkinkan pemesan kamar hotel untuk menawar harga kamar hotel yang dicantumkan di websitenya. Co-founder Travelio, Christina Suriadjaja, mengatakan:
 
Kami memasuki pasar OTA [Online Travel Agency] bukan sebagai OTA tradisional tetapi sebagai pionir dari fitur “tawar menawar”. Tujuan kami adalah untuk menghasilkan situasi sama-sama menguntungkan untuk rekanan hotel kami dan juga para pembeli. Melalui fitur ini, kami mengharapkan antusiasme masyarakat untuk memesan hotel dengan harga yang mereka tentukan melalui “tawar menawar” (maksimum 10 tawaran per hotel). Untuk pihak hotel, melalui fitur “tawar menawar” ini, kami mengharapkan tersusunnya data mengenai preferensi dari konsumer dalam memesan hotel yang pada akhirnya dapat memberikan kemudahan untuk hotel dalam menyesuaikan harga kamar dan pengelolaan persediaan kamar.
 

Sistem tawar menawar dengan ‘Auto Approved Rate’

Setelah melakukan pencarian hotel, pengguna akan disuguhi dengan beberapa pilihan hotel beserta dengan harga rata-rata kamar hotel tersebut di website lain. Pengguna bisa menawar harga tersebut dengan menekan tombol ‘Tawar Sekarang’ dan memasukkan harga yang mereka kehendaki. Untuk memandu konsumen dalam melakukan penawaran, Travelio menyediakan meteran ‘Tingkat Keberhasilan’ (gambar bawah). Warna hijau akan menunjukkan bahwa tawaran konsumen kemungkinan besar akan diterima. Warna merah akan menunjukkan bahwa tawaran konsumen kemungkinan besar akan ditolak.
travelio tawar menawar
Menurut Christina, Travelio menerapkan ‘Auto Approved Rate’ untuk sistem penawaran tersebut. Nantinya, kemungkinan akan ada tiga skenario terjadi ketika pelanggan melakukan penawaran:
  • ‘Instant Approval’, ini adalah kondisi saat pelanggan melakukan penawaran dengan harga sama atau lebih dari ‘Auto Approved Rate’. Dengan skenario ini, penawaran pengguna langsung disetujui.
  • ‘Manual Approve Rate’, ini adalah kondisi saat pelanggan melakukan penawaran dengan harga lebih rendah dari ‘Auto Approved Rate’. Dengan skenario ini, pengguna harus menunggu persetujuan dari hotel maksimal 24 jam. Pihak hotel bisa menyetujui penawaran secara manual melalui aplikasi mobile yang telah dikembangkan oleh Travelio.
  • Auto Reject, ini adalah kondisi saat pelanggan melakukan penawaran dengan harga di bawah ‘Bottom Rate’.
Meteran ‘Tingkat Keberhasilan’ yang disediakan Travelio tentunya bisa membantu pelanggan untuk langsung mendapat skenario pertama. Menurut Christina, Travelio bekerjasama langsung dengan hotel untuk mendapatkan penawaran terbaik. Selain itu, Travelio menyediakan fitur mobile extranet pada aplikasi mobile yang dipakai oleh pihak hotel yang memungkinkan mereka meng-update ketersediaan kamar secara langsung.

Berawal dari proyek jaringan hotel murah

Travelio Founders
Founder Travelio
Travelio didirikan oleh empat orang founder, yakni Hendry Rusli, Christie Tjong, Christina Suriadjaja, dan Furia Agustinus. Awalnya, empat orang tersebut ditunjuk oleh PT Surya Semesta Internusa Tbk – SSIA (perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, properti, dan perhotelan) untuk mengerjakan proyek jaringan hotel murah. Namun, melihat potensi di ranah digital dan terinspirasi website booking hotel asal Amerika Priceline, para founder tersebut memutuskan untuk mendirikan website booking hotel.
Saat ini, Travelio berada di bawah PT Horizon Internusa Persada dan telah mendapat investasi awal dari SSIA. Terkait monetisasi, nantinya Travelio akan menerima komisi dari hotel untuk setiap transaksi yang berhasil dilakukan melalui platformnya.
Layanan Travelio baru akan diluncurkan pada 24 Maret 2015 mendatang. Christina mengatakan bahwa saat peluncuran nanti, akan sudah ada sekitar 5.000 hotel yang disediakan di platformnya. Untuk saat ini, Travelio berfokus menjangkau hotel-hotel di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, dan kota besar lainnya. Selain Indonesia, Christina mengatakan Travelio juga sudah menjangkau beberapa negara dan kota di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Hong Kong, dan Makau.
Di Indonesia, Travelio harus siap bersaing dengan banyaknya website booking hotel yang sudah lama memasuki ranah ini seperti AgodaTraveloka, danPegiPegi. Bagaimanapun, sistem tawar menawar Travelio bisa menjadi nilai lebih untuk bersaing dengan para pemain tersebut
Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Travelio, website booking hotel baru dengan sistem tawar menawar"